Perilaku burung yang sedang mengalami over birahi pastinya sangat menyebalkan, tidak perduli
apakah itu sedang digantang di rumah ataupun di tempat lomba. Bahkan penulis sering melihat peristiwa, dimana burung yang birahinya mencapai puncak di arena lomba, tampak sering turun di dasar sangkar, ngeruji, dan bertingkah laku seperti mengejar-ngejar juri yang tengah memberikan penilaian. Akan tetapi dalam beberapa kasus, ada juga burung yang mengalami over birahi seringkali hanya diam atau mondar-mandir-naik-turun dari tangkringan serta dasar sangkar sambil membuka sayapnya dan mengeluarkan bunyi “nyricit…” pingin kawin.
Kondisi burung yang mengalami over birahi sesungguhnya tidak menguntungkan, hal ini dikarenakan kondisi burung justru sering menjadi galak dan sangat agresif, sehingga membuat tenaganya cepat terkuras, dan akhirnya akan mengakibatkan burung jadi tidak dapat konsentrasi untuk mengeluarkan suara terbaik yang dimilikinya. Sehingga burung kenari yang diikutsertakan dalam lomba tersebut tidak mendapat nilai dari juri, sebetulnya over birahi yang terjadi pada burung kenari bisa diatasi dengan melakukan beberapa perawatan sebagai berikut.
- Kurangi porsi pemberian pakan biji-bijiannya
- Berikan ketimun dan buah pir secara rutin dan bergantian setiap harinya.
- Mengurangi makanan yang bisa memicu kondisi birahi seperti buah apel, telur rebus, eggfood, atau kroto.
- Kurangi waktu penjemuran dari yang biasanya dilakukan.
- Jatah mandi bagi burung kenari tersebut di tambah menjadi 3x sehari, jangan lupa campurkan shampoo JATI JAJAR yang mengandung Aloevera. Selain bisa menghaluskan bulu, kandungan Aloevera juga mempunyai sifat bisa meredam suhu panas yang ada pada badan burung kenari yang mengalami over birahi.
- Adapun alternatif lainnya yang biasa dilakukan oleh penulis adalah dengan cara mengawinkan burung kenari yang mengalami over birahi tersebut dengan burung betina. Adapun sistim mengawinkan untuk burung kenari lomba yang biasa penulis terapkan adalah dengan sistim yang penulis sebut “kawin cabut”, yaitu dengan memasukkan kenari yang mengalami over birahi tersebut ke sangkar ternak yang sudah dihuni betina siap kawin sampai terlihat si jantan tersebut mengawini betina tersebut. Setelah si jantan terlihat beres melakukan perkawinan, maka jantan yang mengalami over birahi tersebut langsung di cabut (di ambil) dari sangkar betina dan dijauhkan jangan sampai melihat atau mendengar suara betina lagi. Lalu sang jantan tersebut kita pantau perilakunya, apakah masih terlihat over birahi atau tidak? Jika ya, maka keesokan harinya harus di ulang lagi dikawinkan.

Begitulah proses tersebut bisa diulang sampai si jantan yang mengalami over birahi tersebut birahinya menjadi setabil lagi seperti semula.
Menurut pengalaman penulis pribadi, dengan melakukan perawatan seperti di atas secara rutin, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama, burung kenari yang mengalami over birahi tersebut akan kembali pada kondisinya seperti semula. Sehingga burung pun siap untuk di gantang di arena lomba kembali.
0 komentar :
Posting Komentar