Istilah mbalon berasal dari perubahan perilaku kacer, yang dalam kondisi tertentu akan mengembangkan bulu-bulunya sehingga tubuhnya terlihat mengembung seperti balon.
Kondisi tertentu yang dimaksud sangat beragam, misalnya burung kalah suara dan tertekan, tetapi masih memiliki keberanian atau nyali untuk tetap melawan musuhnya. Tetapi perlawanan yang dilakukannya dalam bentuk mengembangkan bulu-bulunya, seakan-akan tubuhnya menjadi besar seperti bola, Perilaku ini kemungkinan besar untuk menakuti musuhnya.Ketika kacer mbalon, perilakunya di dalam sangkar saat lomba juga bervariasi.
Berikut ini uraiannya :
1. Mbalon sambil naik-turun tenggeran.
Perilaku ini biasanya disebabkan kondisi birahi dan emosi yang tidak stabil. Bahkan bisa juga karena kondisi burung tidak fit, namun dipaksakan turun ke perlombaan. Untuk melihat bagaimana kacer dalam kondisi fit dan siap tempur.
Perilaku ini biasanya disebabkan kondisi birahi dan emosi yang tidak stabil. Bahkan bisa juga karena kondisi burung tidak fit, namun dipaksakan turun ke perlombaan. Untuk melihat bagaimana kacer dalam kondisi fit dan siap tempur.
Jika burung sering menampilkan perilaku tersebut saat lomba, sementara di rumah jarang terlihat perilaku seperti ini, maka untuk even-even berikutnya perlu dilakukan treatmentlangsung di lapangan. Misalnya kacer digantang di sudut lapangan, agak jauh dari kerumunan burung kacer-kacer lainnya.
Sangkar boleh tidak dikerodong, Biarkan burung berkicau sesukanya saat sayup-sayup mendengar kicauan burung lain, atau keramaian di sekitar arena lomba. Ini sebagai pemanasan, sekaligus melatih burung beradaptasi dengan suasana lingkungan di sekitar arena lomba.
2. Mbalon sambil jalan-jalan di dasar sangkar
Kacer yang beperilaku seperti ini biasanya dalam kondisi kurang fit, kalah mental, atau kalah power (tenaga). Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan beberapa latihan fisik (olahraga) untuk menguatkan pernafasan dan daya tahan tubuhnya. Misalnya dengan cara memasukkannya dalam kandang umbaran 3-4 kali dalam seminggu, atau menambah waktu penjemuran.
3. Mbalon dan diam saja di dasar sangkar
Bisa dibilang, inilah perilaku terparah dari kacer mbalon. Kondisinya benar-benar sudah jatuh mental, nyali atau keberanian bertarung hilang, dan burung pun mengalami trauma saat melihat dan atau mendengar suara burung lain.
Biasanya perilaku seperti ini dialami oleh kacer yang masih muda, atau burung yang dari asalnya memang memiliki mental kurang bagus. Artinya, secara genetis memang tidak baik dijadikan burung lomba. Jika penyebabnya faktor usia, kemungkinan besar masih bisa di latih. Tetapi disebabkan faktor genetis tentu susah untuk ditangani.
Untuk menangani kacer yang mbalon dan diam di dasar sangkar, diperlukan pengaturan ulang setelan extra fooding (EF), khususnya jangkrik, disertai perlakuan lainnya. Mula-mula, burung diasingkan dulu sehingga tak mendengar suara burung sejenis, atau jangan sampai melihat sesama kacer lainnya. Sambil diasingkan burung bisa diperdengarkan suara-suara burung isian.
Selanjutnya, burung bisa dirawat seperti biasanya. Atau bisa juga melakukan modifikasi setelan EF khususnya jangkrik. Bisa juga dimasukkan ke kandang umbaran, memberikan terapi mandi malam, pengembunan.
4. Mbalon sambil nabrak sangkar
Perilaku seperti ini biasanya akibat burung dalan kondisi over birahi. Kacer yang over birahi harus segera diberi perawatan khusus. Beberapa individu kacer memiliki karakter mudah birahi, sehingga membutuhkan rawatan tepat agar perilaku mbalon tak muncul saat di perlombaan.
Semoga bermanfaat.
—

(y)
BalasHapus